Jumat, 28 Mei 2010

1. TINJAUAN ARSITEKTUR TRADISIONAL NIAS UTARA

1.1. Rumah Tradisional Nias Utara

Bila kita membicarakan arsitektur tradisional di pulau Nias maka kita tidak bisa terlepas dari apa yang dinamakan rumah tradisional Nias. Rumah tradisional Nias dapat dibedakan atas 3 (tiga) tipe rumah adat sesuai dengan penelitian yang diadakan Oleh Alain M. Viaro Arlette Ziegler yang didasarkan pada bentuk atap dan denah lantai bangunan. Ketiga tipe tersebut adalah[1] :

1. Tipe Nias Utara

Bentuk atap bulat ; bentuk denah oval

2. Tipe Nias Tengah

Bentuk atap bulat ; bentuk denah segi empat

3. Tipe Nias Selatan

Bentuk atap segi empat ; bentuk denah persegi

Berdasarkan judul yang dibahas yaitu Kantor Bupati Nias Utara, maka dalam hal ini ciri arsitektur Nias Utara menjadi unsur arsitektur utama sebagai dasar perancangan.

Ciri khas rumah Tradisional Nias Utara :[2]

1. Bentuk dasar elips atau oval;

2. Lebar rumah 10 meter, panjang 15 meter, tinggi 9-13 meter;

3. Pintu masuk dari sebelah bawah. Sisi depan dan belakang agak lurus;

4. Jarak antara tiang-tiang rumah tidak selalu sama;

5. Jarak antara dua barisan tiang di depan lebih lebar ; orang bisa berjalan di tengah;

6. Jarak antara tiang-tiang di belakang lebih rapat; beban rumah di lebih besar;

7. 8 lembar papan Siloto (seloto) melintang di atas 62 tiang dari muka ke belakang;

8. 1 Siloto di ujung kiri dan 1 di ujung kanan @ 6 tiang : 2 x 6 = 12 tiang;

9. 2 Siloto berikut sebelah kiri dan kanan @ 8 tiang : 4 x 8 = 32 tiang ;

10. 2 Siloto di pertengahan rumah @ 9 tiang : 2 x 9 = 18 tiang;

11. Jumlah tiang (diluar tiang-tiang penunjang) 12 + 32 + 18 = 62 tiang


[1] Oleh Alain M. Viaro Arlette Ziegler “Traditional Architecture of Nias Island”

[2] Idem









Gambar 1 : Denah Rumah Tradisional Nias Utara




Gambar 2 : Denah Perletakan Kolom Rumah Tradisional Nias Utara




Gambar 3 : Potongan Memanjang Rumah Tradisional Nias Utara




Gambar 4 : Potongan Melintang Rumah Tradisional Nias Utara




Gambar 5 : Tampak Depan Rumah Tradisional Nias Utara




Gambar 6 : Tampak Samping Rumah Tradisional Nias Utara




Gambar 7 : Isometri Struktur Rumah Tradisional Nias Utara


1.2. Pola Perkampungan

ž Pola kampungan Nias Utara

ž Bentuk linier (gang)

ž Masa bangunan terpisah satu sama lain

ž Gerbang tidak begitu jelas

ž Halaman terdiri dari tanah yang diperkeras



Gambar 8 : Pola perkampungan Nias Utara


Pada pola kampung tersebut selalu berorientasi ke arah utara – selatan, sedangkan gerbangnya berada pada arah timur – barat. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Nias telah mengetahui cara penempatan bangunan yang baik dengan berpedoman pada cuaca atau iklim. Dalam pengertian mereka bahwa arah terbitnya matahari disebut “raya” dan arah terbenamnya ”you”.

1.3. Kosmologi Masyarakat Nias

Dalam masyarakat Nias sebelum masuknya agama menganut kepercayaan akan adanya 3 (tiga) dunia, yakni :

ž Dunia atas atau dunia leluhur;

ž Dunia manusia dan

ž Dunia bawah.

Kosmologi masyarakat Nias ini merupakan gambaran pandangan dari masyarakat tentang asal-usul nenek moyang suku Nias yang berasal dari Teteholi Ana’a (langit) yang diturunkan ke bumi di puncak gunung sekarang di kenal dengan nama Boro Nadu, yang berada di Kecamatan Gmo Kabupaten Nias Selatan.

Pengaruh Kosmologi ini terlihat jelas dalam bentuk arsitektur tradisional Nias, baik itu dalam bentuk rumah adatnya maupun dalam pola perkampungan. Dalam bentuk rumah adat, masyarakat Nias menepatkan bagian atas dari pada bangunannya sebagai tempat yang paling dihormati (disucikan).

Dalam pola perkampungan, semakin tinggi letak kampung berada, semakin dekat dengan dunia atas, yang berarti semakin aman dan sejahtera kampung tersebut.


Gambar 9 : Kosmologi masyarakat Nias
Dunia atas, dunia manusia dan dunia bawah digambarkan oleh masyarakat Nias dalam bentuk perkampungannya. Gambaran Teteholi Ana’a (langit) diperlihatkan dengan gerbang atau jalan menuju ke kampung.